The Element of The Shot ( Ray Thompson )
Untuk
mendukung sebuah shot, ada beberapa elemen
Yang dapat menggambarkan arti & makna sebuah shot :
1. Motivasi
Sebuah shot harus memiliki motivasi yang akan memberi alasan editor untuk memotong dan menyambungkan ke shot berikutnya. Misalnya : gelas jatuh dari meja, bisa dimotivasikan sebagai kehancuran atau keteledoran/ perceraian atau tersenggol anak kecil. Tetapi juga bisa mempunyai motivasi sebagai keindahan gelas yang akan jatuh menuju lantai.
2. Informasi
Sebuah shot harus menggambarkan informasi yang ingin disampaikan kepada pemirsa.
Misalnya seorang musisi sedang memainkan solo gitar, maka informasi yang akan disajikan adalah pangung konser, posisi pemain gitar, wajah pemain, petikan tangan, gitar dan sambutan penonton. Shot-shot ini akan menyampaikan informasi kepada pemirsa tinggal bagaimana kreativitas dalam pengambilan angle kamera.
3. Composition
Perhatikan komposisi gambar agar gambar dapat berbicara dengan sendirinya.
Yang dapat menggambarkan arti & makna sebuah shot :
1. Motivasi
Sebuah shot harus memiliki motivasi yang akan memberi alasan editor untuk memotong dan menyambungkan ke shot berikutnya. Misalnya : gelas jatuh dari meja, bisa dimotivasikan sebagai kehancuran atau keteledoran/ perceraian atau tersenggol anak kecil. Tetapi juga bisa mempunyai motivasi sebagai keindahan gelas yang akan jatuh menuju lantai.
2. Informasi
Sebuah shot harus menggambarkan informasi yang ingin disampaikan kepada pemirsa.
Misalnya seorang musisi sedang memainkan solo gitar, maka informasi yang akan disajikan adalah pangung konser, posisi pemain gitar, wajah pemain, petikan tangan, gitar dan sambutan penonton. Shot-shot ini akan menyampaikan informasi kepada pemirsa tinggal bagaimana kreativitas dalam pengambilan angle kamera.
3. Composition
Perhatikan komposisi gambar agar gambar dapat berbicara dengan sendirinya.
Ada empat bagian yang perlu
diperhatikan :
a. Framing ( pembingkaian gambar )
b. Illusion of depth (kedalaman dimensi gambar)
c. Subject or object ( subjek atau objek gambar )
d. Colour ( warna )
Keempat bagian ini akan menyatu dalam komposisi shot yang akan dibangun.
4.sound
Faktor suara sangat mempengaruhi makna gambar misalnya sebuah shot jalan raya. Mungkin tidak dapat memberikan gambaran jalan begitu padat, macet, polusi, bising dll tetapi dapat dipertegas suasana dengan suara klakson mobil, sempritan polisi, derungan mesin mobil dll. Shot sangat dipengaruhi dan mempengaruhi kebutuhan suara baik dalam bentuk sound efect, live sound record sampai ke pembuatan musik ilustrasi pendukung suasana.
5. Camera angle
Sudut pengambilan gambar akan memberikan kekuatan sebuah shot. Point of view ini akan menempatkan arah pandangan mata penonton sehingga apabila arah ini salah maka penonton akan mempunyai pandangan yang salah dari sebuah shot. Jika ini terjadi maka seluruh elemen yang ada menjadi tidak berlaku lagi. Walaupun warna, suara dan objek indah tetapi jika camera angle salah, arah pandang shot menjadi gagal.
6. Continuity
Bisa disebut sebagai kontinuitas dari sambungan shot-shot yang dapat melengkapi isi cerita maupun karya visual. Potongan gambar harus disiapkan sesuai dengan kontinuitas yang diinginkan. Ada lima faktor kontinuitas yang harus diperhatikan pada saat shooting yaitu :
a. Contents continuity
a. Framing ( pembingkaian gambar )
b. Illusion of depth (kedalaman dimensi gambar)
c. Subject or object ( subjek atau objek gambar )
d. Colour ( warna )
Keempat bagian ini akan menyatu dalam komposisi shot yang akan dibangun.
4.sound
Faktor suara sangat mempengaruhi makna gambar misalnya sebuah shot jalan raya. Mungkin tidak dapat memberikan gambaran jalan begitu padat, macet, polusi, bising dll tetapi dapat dipertegas suasana dengan suara klakson mobil, sempritan polisi, derungan mesin mobil dll. Shot sangat dipengaruhi dan mempengaruhi kebutuhan suara baik dalam bentuk sound efect, live sound record sampai ke pembuatan musik ilustrasi pendukung suasana.
5. Camera angle
Sudut pengambilan gambar akan memberikan kekuatan sebuah shot. Point of view ini akan menempatkan arah pandangan mata penonton sehingga apabila arah ini salah maka penonton akan mempunyai pandangan yang salah dari sebuah shot. Jika ini terjadi maka seluruh elemen yang ada menjadi tidak berlaku lagi. Walaupun warna, suara dan objek indah tetapi jika camera angle salah, arah pandang shot menjadi gagal.
6. Continuity
Bisa disebut sebagai kontinuitas dari sambungan shot-shot yang dapat melengkapi isi cerita maupun karya visual. Potongan gambar harus disiapkan sesuai dengan kontinuitas yang diinginkan. Ada lima faktor kontinuitas yang harus diperhatikan pada saat shooting yaitu :
a. Contents continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan
gambar pada isi cerita yang terangkum dalam sambungan berbagai shot.
Contents continuity bisa berbentuk benda ( tata artistk, properti ), sinar
cahaya ( tata cahaya ), wardrobe dan make-up
b. Movement continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan
gambar pada gerakan yang direkayasa ataupun yang terjadi dengan
sendirinya (natural ). Gerakan dalam adegan diperankan oleh pemain dan
figuran, sedangkan natural merupakan gerakan yang terjadi
karena faktor alam.
c. Position continuity
Adalah kontinuitas / kesinambungan gambar
untuk blocking pemain, posisi property (tata artistik) dan berbagai
posisi lainnya yang disesuaikan dengan komposisi gambar dalam berbagai
sudut arah kamera.
d. Sound continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan
suara dalam gambar baik yang bersifat direct sound (suara yang
langsung direkam pada saat shooting ) maupun indirect sound ( sound
effect dan ilustrasi musik )
e. Dialoque continuity
Adalah kontinuitas atau kesinambungan
dialog yang terwujud dalam percakapan para pemeran sesuai dengan
tuntutan cerita dan logika visual.
Seluruh elemen ini saling terkait,
saling terangkai dan saling terikat satu sama lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar